Rabu, 15 Desember 2010 | 4:39:03 WIB
:Berita Terkini
Kapolda Irjen Sutarman Buka Sosialisasi Pelatihan PPID, Senin (15/11) |
Minggu (31/10) Presiden SBY dari Hanoi Langsung ke Solo Kunjungi Pengungsi Merapi |
Isu Pembakaran Diskotek Stadium di Kawasan Hayamwuruk Merebak |
Tim Uruguay Gilas Timnas Indonesia 7-1 |
Presiden Ajukan Komjen Timur Pradopo Calon Kapolri ke DPR Senin (4/10). |
Minggu (31/10) Presiden SBY dari Hanoi Langsung ke Solo Kunjungi Pengungsi Merapi |
Isu Pembakaran Diskotek Stadium di Kawasan Hayamwuruk Merebak |
Tim Uruguay Gilas Timnas Indonesia 7-1 |
Presiden Ajukan Komjen Timur Pradopo Calon Kapolri ke DPR Senin (4/10). |
metropolitan
Pengidap HIV/AIDS di Jakpus Meningkat
Berita Metro - Dibaca: 641 kali
Sabtu, 24 Juli 2010 | 17:02:06 WIB
batavia.com - Kasus HIV/AIDS di Jakarta Pusat kian memrihatinkan. Dalam kurun waktu hingga Juni 2010, sedikitnya 400 orang mengindap penyakit mematikan ini. Jumlah ini meningkat empat kali lipat dibanding tahun 2009 yang hanya 145 kasus. Alat suntik narkoba, menjadi salah satu sarana tertularnya penyakit yang ditandai hilangnya kekebalan tubuh ini. Jumlah ini dikhawatirkan akan meningkat, seiring maraknya peredaran narkoba di kalangan masyarakat.
“Dari hasil survey yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, 55 persen terinfeksi akibat penggunaan jarum suntik narkoba. Sisanya tertular melalui hubungan seksual,” ungkap Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jakarta Pusat, H Amiruddin Holik.
Menurut Amiruddin, pihak KPA Jakpus, telah beberapa kali melakukan sosialisasi rutin tentang bahaya dan pencegahan AIDS kepada mereka yang berpotensi tertular, seperti pelaku seks komersial (PSK) maupun homoseksual. Namun, sejauh ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil dan justru jumlah penderita semakin meningkat.
Meski demikian, KPA Jakpus tidak akan berhenti melakukan berbagai upaya pencegahan. KPA Jakpus dan KPA Provinsi DKI dalam waktu dekat akan mengadakan road show ke wilayah kecamatan-kecamatan yang ada di Jakarta Pusat. Road show ini, menurut Amiruddin sebagaimana dilansir Antara, dilakukan untuk memberikan penyuluhan dan pencegahan serta bahaya penyakit HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang luas, masyarakat diharapkan akan mengerti bagaimana cara menghindari penyakit mematikan ini.
“Kepada masyarakat yang dicurigai terindikasi HIV-AIDS, akan diadakan pendampingan terapi, sehingga yang bersangkutan memiliki semangat hidup dan memiliki kesempatan hidup yang lebih panjang,” tuturnya.
Pengidap HIV, papar Amiruddin, memilik kesempatan hidup lebih panjang asalkan, bisa menjaga kesehatan. Kesempatan ini juga akan diperoleh jika mendapat dukungan semangat dari anggota masyarakat yang ada di sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakpus dr Angliana Dewi menjelaskan, proses penularan HIV/AIDS sangat tertentu dan tidak semudah yang dibayangkan. Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak mengucilkan penderita. “Masyarakat harus bisa memberikan dukungan atau dorongan semangat terhadap penderita sehingga bisa tetap sehat,” ujar dr Angliana Dewi. O nor
“Dari hasil survey yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, 55 persen terinfeksi akibat penggunaan jarum suntik narkoba. Sisanya tertular melalui hubungan seksual,” ungkap Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jakarta Pusat, H Amiruddin Holik.
Menurut Amiruddin, pihak KPA Jakpus, telah beberapa kali melakukan sosialisasi rutin tentang bahaya dan pencegahan AIDS kepada mereka yang berpotensi tertular, seperti pelaku seks komersial (PSK) maupun homoseksual. Namun, sejauh ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil dan justru jumlah penderita semakin meningkat.
Meski demikian, KPA Jakpus tidak akan berhenti melakukan berbagai upaya pencegahan. KPA Jakpus dan KPA Provinsi DKI dalam waktu dekat akan mengadakan road show ke wilayah kecamatan-kecamatan yang ada di Jakarta Pusat. Road show ini, menurut Amiruddin sebagaimana dilansir Antara, dilakukan untuk memberikan penyuluhan dan pencegahan serta bahaya penyakit HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang luas, masyarakat diharapkan akan mengerti bagaimana cara menghindari penyakit mematikan ini.
“Kepada masyarakat yang dicurigai terindikasi HIV-AIDS, akan diadakan pendampingan terapi, sehingga yang bersangkutan memiliki semangat hidup dan memiliki kesempatan hidup yang lebih panjang,” tuturnya.
Pengidap HIV, papar Amiruddin, memilik kesempatan hidup lebih panjang asalkan, bisa menjaga kesehatan. Kesempatan ini juga akan diperoleh jika mendapat dukungan semangat dari anggota masyarakat yang ada di sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakpus dr Angliana Dewi menjelaskan, proses penularan HIV/AIDS sangat tertentu dan tidak semudah yang dibayangkan. Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak mengucilkan penderita. “Masyarakat harus bisa memberikan dukungan atau dorongan semangat terhadap penderita sehingga bisa tetap sehat,” ujar dr Angliana Dewi. O nor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar